Analisis Trading dan Saran untuk Trading Yen Jepang

Pengujian level 157,39 pada paruh pertama hari terjadi ketika indikator MACD telah bergerak jauh di atas angka nol, membatasi potensi kenaikan pasangan ini—terutama mendekati level tertinggi harian USD/JPY. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tidak membeli dolar.

Selama sesi AS, statistik penting diantisipasi rilis, termasuk Indeks Manufaktur ISM dan pidato oleh anggota FOMC Thomas Barkin. Namun, perlu dicatat bahwa reaksi para trader sebelum tahun baru tidak biasa: statistik AS yang positif menyebabkan penurunan pasangan ini, sementara data yang lemah memperkuat dolar. Anomali ini menunjukkan perlunya kehati-hatian, lebih fokus pada level dan keadaan daripada mengandalkan data secara membabi buta. Nada hawkish Barkin dapat mendukung pertumbuhan USD/JPY, karena perbedaan kebijakan moneter antara AS dan Jepang semakin jelas. Jepang terus berpegang pada kebijakan moneter dovish, menyoroti perbedaan mencolok antara strategi kedua negara. Langkah-langkah The Fed untuk mengekang inflasi dapat meningkatkan daya tarik dolar sebagai aset safe haven, terutama jika Barkin menegaskan kembali sikap ini.

Untuk strategi intraday, saya akan fokus pada Skenario #1 dan #2.

Sinyal Beli

Skenario #1: Saya berencana untuk membeli USD/JPY hari ini ketika mencapai level 157,44 (garis hijau pada grafik) dengan target 157,94 (garis tebal hijau pada grafik). Pada 157,94, saya akan keluar dari posisi long dan membuka posisi short ke arah sebaliknya, mengantisipasi penurunan 30-35 poin. Kenaikan pasangan ini mungkin menyusul sikap hawkish dari Fed. Penting: Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas angka nol dan baru mulai naik dari situ.

Skenario #2: Saya juga berencana untuk membeli USD/JPY jika level 157,18 diuji dua kali berturut-turut, dengan posisi indikator MACD di area oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan pasangan ini dan menyebabkan reversal pasar ke atas. Pertumbuhan menuju level sebaliknya 157,44 dan 157,94 dapat diantisipasi.

Sinyal Jual

Skenario #1: Saya berencana untuk menjual USD/JPY setelah menembus ke bawah level 157,18 (garis merah pada grafik), yang menyebabkan penurunan cepat pasangan ini. Target utama bagi penjual adalah 156,77, tempat saya akan keluar dari posisi short dan membuka posisi long ke arah sebaliknya, mengantisipasi penurunan 20-25 poin. Tekanan baru hari ini mungkin menyusul nada dovish dari Barkin. Penting: Sebelum menjual, pastikan indikator MACD berada di bawah angka nol dan baru mulai turun dari situ.

Skenario #2: Saya juga berencana untuk menjual USD/JPY jika level 157.,44 diuji dua kali berturut-turut, dengan posisi indikator MACD di area overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan pasangan ini dan menyebabkan reversal pasar ke bawah. Penurunan menuju level sebaliknya 157,18 dan 156,77 dapat diantisipasi.

Catatan Grafik:

• Garis Tipis Hijau: Harga masuk untuk membeli instrumen.
• Garis Tebal Hijau: Harga target untuk Take Profit atau pengambilan profit secara manual karena pertumbuhan tidak mungkin berlanjut ke atas level ini.
• Garis Tipis Merah: Harga masuk untuk menjual instrumen.
• Garis Tebal Merah: Harga target untuk Take Profit atau pengambilan profit secara manual karena penurunan tidak mungkin berlanjut ke bawah level ini.
• Indikator MACD: Saat memasuki pasar, fokuslah pada zona overbought dan oversold.

Kiat-kiat Penting untuk Trader Pemula:

• Ambil keputusan masuk pasar dengan hati-hati, terutama sebelum rilis laporan fundamental yang signifikan.
• Hindari trading selama fluktuasi tajam harga yang disebabkan oleh rilis berita kecuali jika ada order stop loss untuk meminimalkan kerugian.
• Tanpa pengelolaan uang yang tepat dan trading dalam volume besar, Anda berisiko kehilangan seluruh deposit Anda.
• Trading yang sukses memerlukan rencana yang jelas, seperti yang diuraikan di atas. Hindari keputusan spontan berdasarkan kondisi pasar saat ini, karena ini adalah strategi yang merugikan bagi trader intraday.