Saat ini, peluang kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin oleh Fed pada 21 September tipis di bawah 70%. Setelah testimoni Jerome Powell Jumat kemarin, beberapa pengambil kebijakan Fed menyampaikan pidato. Mereka semua mendukung pengetatan yang agresif untuk menahan lambungan inflasi. Presiden Fed New York John Williams menekankan bahwa prioritas utama Fed adalah mengendalikan inflasi. Ia percaya bahwa AS menghadapi inflasi seperti pasca perang. Ia juga mencatat bahwa ekonomi AS tidak mengarah ke resesi. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan pandangan yang sama. Prospek ekonomi suram, sementara inflasi masih tinggi. Namun, pasar tenaga kerja tetap kuat.

Namun, laporan pasar tenaga kerja terbaru tidak begitu positif. Jumlah lapangan kerja yang dibuka pada bulan Juli lebih dari 11,2 juta. Ini hampir dua kali lipat jumlah lapangan kerja yang tersedia. Hal ini mensinyalkan kekurangan pegawai yang signifikan dalam pasar tenaga kerja. Sedangkan untuk laporan Nonfarm Payroll pada hari Jumat, pemerintah mengharapkan angkanya sedikit lebih lemah. Rapat FOMC akan diselenggarakan pada 21 September. Laporan NFP akan dirilis pada 2 September, sementara data CPI dirilis pada 12 September. Fed tentu akan memperhatikan laporan-laporan ini ketika mengambil keputusan kebijakan moneter.

UE akan mengungkap laporan inflasinya hari ini. Itu tentu akan mempengaruhi dolar AS dan euro. Indeks dolar AS kini diperdagangkan tipis di bawah level tertinggi 20 tahun di 109,48 terhadap lawan-lawannya. Level ini dicapai pada hari Senin. Greenback tumbuh selama tiga bulan berturut-turut dan naik sekitar 2,7% pada bulan Agustus. Dalam sesi Asia, indeks bergerak dengan stabil dalam koridor sideways, dengan diperdagangkan di 108,96. Mata uang AS kemungkinan akan tetap dalam koridor sideways hingga perilisan laporan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat. Namun, dolar juga dapat kembali naik di tengah komentar hawkish para anggota Fed. Dolar AS tampak lebih stabil hari ini, diperdagangkan dalam kisaran atas 108,51-108,92.

Sementara dolar AS turun dan investor mempertimbangkan rencana-rencana mendatang dari Fed dan ECB, Jepang telah mencetak kemenangan kecil. Produksi industri di negara itu diluar dugaan naik 1% pada bulan Juli dibandingkan dengan angka perkiraan sebesar 0,5%. Penjualan ritel juga ternyata lebih baik dari yang diantisipasi. Mereka naik 2,4% dalam skala tahunan, mencatatkan kenaikan yang impresif pada bulan Juli setelah 1,5% sebulan sebelumnya. Hari ini, komentar anggota dewan Bank of Japan Junko Nakagawa diungkap. Ia mengatakan bahwa sikap bank saat ini terbukti efektif. “Kita harus melanjutkan pelonggaran moneter demi mencapai target inflasi kita dengan stabil,” ujarnya. Selain itu, Bank of Japan menganggap bahwa inflasi di atas 2% hanyalah sementara. Harga konsumen di Jepang tidak tumbuh secepat harga-harga komoditas. Sebagai tambahan, impor menjadi semakin mahal karena yen yang lemah.

Hari ini, yen pada akhirnya menunjukkan kekuatannya terhadap dolar AS. Dalam sesi Asia, pasangan dolar/yen diperdagangkan di 138,72. Yen meraih momentum di tengah konsolidasi greenback dalam koridor sideways dan penurunan dalam imbal hasil obligasi AS. Selain itu, mata uang Jepang biasanya naik lebih tinggi berkat komentar BoJ terkait kebijakan moneter. Pasangan ini bergerak dalam kisaran 138,05 -139,07.

Aussie juga naik hari ini. Trader tampaknya mengabaikan laporan Tiongkok yang pesimis. Indeks PMI Manufaktur turun pada bulan Agustus, memupuskan harapan untuk pemulihan dalam ekonomi mitra dagang utama Australia dan eksportir barang terbesar dunia itu. Harga bijih besi di Tiongkok juga turun. Para analis percaya bahwa indikator-indikator makroekonomi dan perubahan dalam kondisi perdagangan menjadi semakin positif untuk Australia. Mereka akan menyediakan dukungan besar untuk ekonomi negara ini di masa depan.

Selain itu, RBA akan mengumumkan keputusan suku bunga acuannya pada 6 September. Para analis yakin bahwa regulator itu akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin untuk keempat kali secara beruntun. Oleh karena itu, dolar Australia tumbuh di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga. Sebagai mata uang komoditas, dolar Australia terangkat naik di tengah kenaikan tipis harga minyak. Dalam sesi Asia, pasangan AUD/USD melayang di kisaran 0,6851-0,6906. Ketika video ini dibuat, pasangan ini diperdagangkan di 0,6872.


00:00 Intro
01:06 PEMBUKAAN LAPANGAN KERJA AS (JOLTS)
01:42 USDX
03:23 USD/JPY
04:19 AUD/USD
https://www.ifxcap.net/id/

#berita_forex #asia_sesi #instaforex_tv